Sore hari, Rabu tanggal
21 Agustus 2019, waktu sudah menunjukkan pukul 16.30, saya sudah duduk di
bangku beranda salah satu hotel terbaik yang ada di Kota Seribu Bambu, masih
belum ada secangkir kopi yang mungkin akan terasa cocok ketika itu ada di meja
yang tersedia...
Berlalu
sepuluh menit kedepan sampai akhirnya mereka berdua keluar dari pintu hotel
menuju meja tempat saya duduk, dan setelah bersalaman dan saling menyebutkan
nama ternyata satu diantara mereka memiliki nama depan sama dengan saya yaitu Bambang, lengkapnya mereka berdua adalah Drs. MOCH SYAWIE, MS. dan Drs. BAMBANG PUDJIANTO, M.Si, dari Unit Pusat Penelitian Dan
Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Kementerian Sosial Republik
Indonesia dalam rangka menjaring berbagai masukkan dari berbagai lini pelaksana
program Kementerian Sosial untuk perbaikan kebijakan dan pelaksanaan dikemudian
hari.
![]() |
suatu saat di beranda sebuah hotel di Kota Seribu Bambu |
Beberapa
sesi pertanyaan yang disampaikan seolah-olah memberikan energi tersendiri. Flue
yang mulai terasa seolah hilang begitu saja, menyeruak harapan besar agar
segala apa pertanyaan yang disampaikan mereka dan uraian jawaban yang saya
sampaikan bisa benar-benar sampai pada pemegang keputusan atas semua kebijakan
yang diterapkan dalam pelaksanaan program kedepannya. Harapan besar itu terus
bertambah saat mana ada kesempatan menyampaikan uraian jawaban secara tertulis
pada malam harinya, dengan segala sisa kemampuan yang ada karena flue dan
kondisi tubuh yang semakin drop akhirnya bisa juga selesai sampai kalimat
terakhir. Memang segala apa yang telah saya sampaikan sebagai jawaban atas kuesioner
yang disajikan tidak mungkin saya uraikan secara terbuka disini, tapi
setidaknya ini menjadi isyarat semoga apa yang kami telah sampaikan bisa
menjadikan bagian bahan pertimbangan untuk perbaikan kedepannya.
Sesuatu
yang baik dan menjadikan kebaikan untuk semua adalah yang kita harapkan, walau
kadangkala banyak hal yang baik menjadi hampa begitu saja karena kelirunya
sudut pandang dan implementasinya di lapangan, ini jika kita bicara masalah
program secara khusus. Terutama mengenai Program Keluarga Harapan (PKH) yang
telah menjadi salah satu program nasional dalam pengentasan kemiskinan yang
ada, ya salah satu dan bukan satu-satunya. Banyak sudah capaian-capaian sejak tahun
2007 lalu saat mana PKH pertama kalinya diluncurkan, sementara di Kabupaten
Pringsewu baru sejak tahun 2012 menjadi kabupaten perluasan PKH dengan KPM
(RTSM) PKH awal sebanyak 4.797 rumah tangga (keluarga), dengan nilai total bantuan
awal sebesar Rp 1.647.650.000,- yang diberikan secara tunai
di kantor-kantor PT. POS yang tersebar di setiap kecamatan di Kabupaten
Pringsewu. Selanjutnya terhitung sejak tahun 2017 di Kabupaten Pringsewu
penyaluran bantuan sosial PKH kepada para KPM PKH disampaikan melalui Himbara
secara non tunai dan untuk kabupaten Pringsewu sendiri secara umum melalui Bank
BRI.
![]() |
di penghujung sesi penyampaian kuesioner |
Kembali kepada apa yang menjadi harapan besar
terhadap kegiatan yang sedang dikerjakan oleh Bapak-bapak dari Pusat Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia, sudah kami
sampaikan segala apa yang menjadi bahan refrensi yang tdicari. Selanjutnya semoga
bisa menjadikan tambahan kebaikan atas kebijakan yang sudah ada dan akan
diadakan kelak. Kami berharap semoga tidak justru melahirkan kebijakan yang diada-adakan
urgensinya sementara apa yang terjadi dilapangan justru lebih membutuhkan yang
lain. Walau sepenuhnya kita semua menyadari satu kebijakan sangatlah sulit bisa
memenuhi semua harapan dan kebutuhan yang ada, namun setidaknya kebijakan kelak
yang digulirkan tidak menjadi sesuatu kontra produktif yang dipertontonkan.
Istirahat sejenak saat kita lelah bekerja atau menempuh perjalanan sambil
mengumpulkan kembali kekuatan dan mengevaluasi apa yang sudah dilakukan untuk
menyusun dan melakukan perbaikan kedepannya mungkin lebih bijak, ketimbang
memaksakan percepatan yang bisa mengacaukan tujuan besar kita dalam memutuskan
rantai-rantai kemiskinan serta apa yang sudah tertanam dalam setiap jiwa para
SDM PKH yang ada, to help people and to help themselves.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar