Selasa, 30 Juli 2019

saatnya belajar komitmen untuk kerja purnawaktu


oleh : Fazri Nirwan (PS PKH Pringsewu)

“... memang tidak setiap hari dalam masa pendampingan PKH, akan tetapi adakah sesiapa yang senang bekerja overtime atau lembur?”,  maka jawaban kebanyakan kita mungkin tidak senang. Apalagi tidak mendapatkan tambahan upah lembur dari kelebihan waktu bekerja, semakin tidak menyenangkan. Namun, tidak semua hal yang berkenaan dengan kerja lembur tak menyenangkan, setidaknya lembur juga bisa mendatangkan hikmah dan keseruan baru bagi sebagian mereka para pekerja. Ya, mereka para pekerja sosial, mereka para Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan

Hikmah dan keseruan itu begitu dirasakan oleh kami para Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan (PS PKH) Kabupaten Pringsewu. Selain mendamping para Keluraga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH), kami juga masih memiliki tugas pokok yang juga penting berupa memutahirkan data KPM PKH dengan menggunakan aplikasi terbaru yang bernama e-PKH sebagai pengganti SIMPKH.

ini begitu melelahkan, tapi luruh dalam kebersamaan yang kian menyatukan kita dalam persaudaraan
(dokumentasi PKH Pringsewu)

Dalam hal untuk menyinkronkan data di lapangan dengan database di PPKH Pusat, kebijakan membuat aplikasi e-PKH bisa dinilai cukup bagus apalagi dengan menggunakan basis data open internet yang dengannya para Pendamping Sosial PKH dan Petugas Administrator Pangkalan Database di Sekretariat PPKH Kabupaten pringsewu bisa melakukan pemutakhiran data dimanapun selama terkoneksi dengan internet. Namun dalam melaksanakan pemutakhiran data tahap 4 kali ini para Pendamping Sosial PKH memilih untuk mengerjakannya secara bersama di Sekretariatan PPKH Kabupaten Pringsewu, disamping tersedia akses Wifi yang cukup cepat ternyata bersama itu sesuatu sekali. Singkat kata kami merasa kebersamaan yang ada menambah kekompakan dan kekeluargaan diantara kami.

Apakah semua begitu nyaman dan menyenangkan tanpa ada kendala? tentunya tidak, kendala tetap ada pada saat pemutahiran data berlangsung. Setiap dari kami para pendamping harus mencari waktu kapan sang aplikasi ePKH mudah dan cepat untuk diakses. Diperlukan berulang kali untuk membuka aplikasi tersebut untuk memastikan apakah koneksi lambat karena jaringan internet yang ada atau sang aplikasi lagi restart atau main tenis. Bahahas kerennya, Pendamping harus standby dengan terus mantengin e-PKH saat kapan sang aplikasi menampakkan tanda ngebut saat diakses. Sehingga kami para Pendamping Sosial PKH harus bangun tengah malam bahkan tidak tidur sama sekali hanya untuk melakukan pekerjaan tersebut. Tapi entah ada energi apa, kami berasa sesuatu sekali bahkan bisa bercanda lepas dalam situasi seperti itu.


Jika dibayangkan, alangkah sulitnya memutahirkan data KPM PKH itu dilakukan karena sangat menguras pikiran dan tenaga dengan berlembur ria berhari-hari di sekretariat PPKH Kabupaten Pringsewu, bahkan ada yang bermalam di warnet jika mereka tidak memiliki akses internet yang cukup bagus di rumah masing-masing. Namun dibalik itu semua terdapat banyak keseruan dan hikmah yang antaranya, memberikan kesempatan kami untuk lebih dekat dengan rekan-rekan kerja yang mengalami hal sama.

seolah waktu yang tenggelam dalam kebersamaan dan canda kita dengan sahabat baru ePKH
(dokumentasi PKH Pringsewu)
Kemudian kelelahan dan tekanan beban pekerjaan yang ada seolah menguap, saat kami dianggap pekerja yang berdedikasi tinggi dan berkomitmen kuat mendukung salah satu program nasional yang bernama PKH, meski yang menganggap kami hanya tetangga kanan-kiri dimana sekretar kami berada dan terkhusus mereka yang memahami pekerjaan Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan. Jadi teringat pesan sahabat yang lebih dulu menjadi pendamping, menjadi Pendamping PKH adalah berani memasuki zona tak nyaman, ya ... tak nyaman, kecuali kita sadar diri ini adalah saatnya belajar komitmen untuk kerja purnawaktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar