oleh : Fazri Nirwan (PS PKH Pringsewu)
“... memang tidak setiap hari dalam masa pendampingan PKH,
akan tetapi adakah sesiapa yang senang bekerja overtime atau lembur?”, maka jawaban kebanyakan kita mungkin tidak
senang. Apalagi tidak mendapatkan tambahan upah lembur dari kelebihan waktu
bekerja, semakin tidak menyenangkan. Namun, tidak semua hal yang berkenaan
dengan kerja lembur tak menyenangkan, setidaknya lembur juga bisa mendatangkan hikmah
dan keseruan baru bagi sebagian mereka para pekerja. Ya, mereka para pekerja
sosial, mereka para Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan
Hikmah dan keseruan itu begitu dirasakan oleh kami para Pendamping
Sosial Program Keluarga Harapan (PS PKH) Kabupaten Pringsewu. Selain mendamping
para Keluraga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH), kami juga masih
memiliki tugas pokok yang juga penting berupa memutahirkan data KPM PKH dengan
menggunakan aplikasi terbaru yang bernama e-PKH sebagai pengganti SIMPKH.
![]() |
ini begitu melelahkan, tapi luruh dalam kebersamaan yang kian menyatukan kita dalam persaudaraan (dokumentasi PKH Pringsewu) |
Dalam hal untuk menyinkronkan data di lapangan dengan database
di PPKH Pusat, kebijakan membuat aplikasi e-PKH bisa dinilai cukup bagus
apalagi dengan menggunakan basis data open internet yang dengannya para Pendamping
Sosial PKH dan Petugas Administrator Pangkalan Database di Sekretariat PPKH Kabupaten
pringsewu bisa melakukan pemutakhiran data dimanapun selama terkoneksi dengan
internet. Namun dalam melaksanakan pemutakhiran data tahap 4 kali ini para
Pendamping Sosial PKH memilih untuk mengerjakannya secara bersama di Sekretariatan
PPKH Kabupaten Pringsewu, disamping tersedia akses Wifi yang cukup cepat
ternyata bersama itu sesuatu sekali. Singkat kata kami merasa kebersamaan yang
ada menambah kekompakan dan kekeluargaan diantara kami.
Apakah semua begitu nyaman dan menyenangkan tanpa ada
kendala? tentunya tidak, kendala tetap ada pada saat pemutahiran data
berlangsung. Setiap dari kami para pendamping harus mencari waktu kapan sang aplikasi
ePKH mudah dan cepat untuk diakses. Diperlukan berulang kali untuk membuka
aplikasi tersebut untuk memastikan apakah koneksi lambat karena jaringan
internet yang ada atau sang aplikasi lagi restart atau main tenis. Bahahas kerennya, Pendamping harus standby dengan terus
mantengin e-PKH saat kapan sang aplikasi menampakkan tanda ngebut saat diakses.
Sehingga kami para Pendamping Sosial PKH harus bangun tengah malam bahkan tidak
tidur sama sekali hanya untuk melakukan pekerjaan tersebut. Tapi entah ada
energi apa, kami berasa sesuatu sekali bahkan bisa bercanda lepas dalam situasi
seperti itu.
Jika dibayangkan, alangkah sulitnya memutahirkan data KPM
PKH itu dilakukan karena sangat menguras pikiran dan tenaga dengan berlembur ria
berhari-hari di sekretariat PPKH Kabupaten Pringsewu, bahkan ada yang bermalam
di warnet jika mereka tidak memiliki akses internet yang cukup bagus di rumah
masing-masing. Namun dibalik itu semua terdapat banyak keseruan dan hikmah yang
antaranya, memberikan kesempatan kami untuk lebih dekat dengan rekan-rekan
kerja yang mengalami hal sama.
![]() |
seolah waktu yang tenggelam dalam kebersamaan dan canda kita dengan sahabat baru ePKH (dokumentasi PKH Pringsewu) |
Kemudian kelelahan dan tekanan beban pekerjaan yang ada
seolah menguap, saat kami dianggap pekerja yang berdedikasi tinggi dan
berkomitmen kuat mendukung salah satu program nasional yang bernama PKH, meski
yang menganggap kami hanya tetangga kanan-kiri dimana sekretar kami berada dan terkhusus
mereka yang memahami pekerjaan Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan. Jadi
teringat pesan sahabat yang lebih dulu menjadi pendamping, menjadi Pendamping
PKH adalah berani memasuki zona tak nyaman, ya ... tak nyaman, kecuali kita
sadar diri ini adalah saatnya belajar komitmen untuk kerja purnawaktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar