“Salah satu
upaya yang saya lakukan adalah memberikan motivasi kepada KPM PKH agar dapat
menumbuhkan semangat dalam berwirausaha, selain itu saya mengajak belajar
bareng dalam mengelola keuangan usaha agar dapat membaca dan melakukan
pencatatan dalam setiap transaksi sebagai wujud manajeman keuangan yang baik.
Mengingat salah satu materi yang disampikan dalam setiap pertemuan kelompok
atau P2K2 adalah mengelola perekonomian keluarga”, demikian Suhaidi menuturkan
saat obrolan ringan kami beberapa waktu lalu.
![]() |
Muhammad Suhaidi, Korcam PKH Kec. Ambarawa |
Menjadi seorang Pendamping Sosial PKH sekaligus Koordinator PKH Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu, tidak menjadikan lelaki lajang itu berhenti dari menekuni usaha kuliner sebagai pengembangan diri untuk menjadi seorang entrepreneur. “Usaha yang saya jalankan saat ini adalah usaha kuliner berupa pecel lele, usaha kuliner menurut saya menjadi salah satu bisnis yang memiliki prospek yang bagus, mengingat yang kita jual adalah makanan konsumsi yang hampir semua orang menyukai”, demikian tutur Muhammad Suhaidi yang akrab dipanggil Edi kelahiran Pengaleman pada 10 Januari 1994 pada Rabu 29 Juli 2020 lalu saat obrolan santai di lesehan miliknya yang terletak di seberang jalan TK Muhammadiyah Ambarawa Kabupaten Pringsewu.
“Menurut saya usaha kuliner lebih menjanjikan, mengingat yang kita jual adalah produk makanan dan dibutuhkan semua orang sehingga ini menjadi salah satu pertimbangan saya mengapa usaha kuliner menjadi pilihan saya”, jawab Suhaidi saat ditanya terkait alasan mengapa usaha kuliner pecel lele yang dipilih. Sambil menyiapkan beberapa menu khas Pecel Lele “Kang Edi” lesehan miliknya, kami melanjutkan obrolan ringan sore menjelang malam saat itu. Kali ini Suhaidi menjelaskan bahwa yang menjadi faktor utama dipilihnya usaha kuliner pecel lele lebih karena situasi dan kondisi, situasi yang dalam hal ini berupa adanya peluang yang menjanjikan meskipun selalu berhadapan dengan resiko, namun itu wajar adanya. Sementara kondisi, mengingat kondisi perekonomian yang tidak menentu “sehingga factor kondisi inilah yang mendorong saya untuk menjadi wirausaha”, demikian dia mengatakan dengan nada yang optimis. Optimis, karena selain sebagai owner (pemilik) lesehan Pecel Lele “Kang Edi” usaha kuliner yang tergolong Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM) ini dia sendirilah yang menginisiasi dengan dibantu dua orang karyawan yang satu diantaranya adalah anak dari seorang peserta KPM PKH dampingannya.
Walau belum begitu lama usaha lesesan pecel lele ini ditekuninya yaitu sejak pertengahan Mei 2020 setelah sebelumnya sempat mebuka usaha kuliner yang lain berupa nasi uduk di salah satu warung tenda pinggir jalan sudut Kota Pringsewu, Suhaidi kali ini tampak begitu bersemangat dan optimis sebagaimana yang diungkapkannya bahwa “motivasi saya adalah untuk membangkitkan jiwa usaha dan belajar menjadi wirausaha serta memberikan manfaat untuk orang banyak”. Suhaidi berharap usahanya kali ini bisa maju dan berkembang karena menimbang pemilihan lokasi usaha yang terletak di depan TK MUHAMMDIYAH Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung ini sudah berdaasrkan survey yang dilakukan sebelum membuka usaha, “masyarakat Abarawa tergolong konsumtif didukung dengan adanya banyak Lembaga Pendidikan baik pesantren dan sekolah disekitarnya tentu saya berharap bisa menjadi peluang bagus bagi usaha saya, selain itu berdekatan dengan rumah sakit, serta dekat dengan pusat Pasar Ambarawa”, imbuhnya.
Ide Usaha,
Usaha Ekonomi Produktif, dan Pendamping Sosial PKH
Pengertian sederhana mengenai apa itu ide usaha adalah berupa suatu respon dari seseoran, sekumpulan orang, atau suatu organisasi untuk memecahkan masalah yang teridentifikasi, atau untuk memenuhi suatu kebutuhan disuatu lingkungan yang ada di masyarakat. Sebagaimana umumnya dalam mengawali membangun usaha pun bermula dari sebuah ide usaha, demikian juga yang dilakukan Suhaidi. Dia mengisahkan bahwa saat sebelum memulai usaha awalnya dia menemukan ide bersama seorang keponakan yang merupakan mantan karyawan di salah satu restoran di Jakarta dan jago memasak. Keponakannya pulang sejak menjelang puasa karena ada wabah covid19, tentu ini menjadi peluang bagi mereka untuk usaha di kampung sendiri, hingga suatu saat berawal dari obrolan kecil bersama ponakan muncul ide, “kalau kita bisa buka usaha di sini kenapa tidak?”, demikian ungkapnya seolah memberi motivasi kepada saya agar tetap optimis dalam membangun usaha bisnis dari ide-ide usaha sederhana sebagaiman yang dilakukannya..
Berawal dari sebuah obrolan sederhana lahirlah sebua ide usaha dan kini berkembang menjadi sebuah usaha riil, ya usaha lesehan pecel lele. Suhaidi mempunyai cita-cita besar untuk menjadi pengusaha bidang kuliner dan kita doakan semoga terwujud. Saat ini memang usahanya masih dikelola dengan sangat sederhana, tatakelola usaha hanya mengandalkan catatan kecil dan pembukuan yang sederhana untuk melihat hari demi hari perkembangan usaha, selanjutnya agar lebih rapih dituangkan dalam bentuk laporan yang disusun dan diketik di laptop miliknya.
![]() |
Lesehan PECEL LELE "KANG EDI" (foto doc pkhpringsewu) |
Pada kesempatan berikutnya Suhaidi
menyampaikan bahwa adanya korelasi antara usaha ekonomi produktif sebagaimana
usaha pecel lele yang dia jalani dengan statusnya sebagai Pendamping Sosial
PKH. Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa korelasi antara usahanya dengan status
sebagai Pendamping Sosial PKH adalah terkait beberapa moment pertemuan bulanan
berupa Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dia menyampaikan kepada
KPM PKH bahwa salah satu cara untuk mentas dari jurang kemiskinan kita harus
punya inisitaif untuk usaha produktif. “Sehingga kondisi ini memicu saya
sebagai pendamping sosial PKH untuk mengawali membuka usaha agar bisa
membangkitkan motivasi ibu-ibu KPM PKH untuk sama sama berjuang dalam
menumbuhkan jiwa usaha dan memulai membangun rintisan usha ekonomi produktif
atau UMKM”, ungkapnya masih tetap semangat walau saat itu hari sudah beranjak
malam.
Bukan sekedar bersemangat dan selalu berbagi motivasi kepada sesama rekan dan terutama KPM PKH dampingannya, Suhaidi juga tetap menjaga Sholat secara berjamaah di masjid yang tidak jauh dari lokasi usahanya berada. Ini seperti menjadi energi dan amunisi tersendiri untuk tetap mempertahankan harapan dan konsistensi dalam mengahdapi berbagai rintangan dalam membangun usaha dan melakukan pendampingan sebagai Pendamping Sosial PKH. Rutinitas jangan sampai menjadikan jenuh dan menghambat untuk terus berbuat baik, demikian halnya dengan Suhaidi terkait cara bagaimana mengimplementasikan semuanya terhadap KPM PKH dampingan. “Salah satu usaha yang saya lakukan pada prinsipnya ingin memberikan motivasi kepada KPM PKH agar menumbuhkan semangat dalam berwirausaha, selain itu mengajak belajar bersama dalam mengelola keuangan usaha agar dapat membaca dan melakukan pencatatan dalam setiap transaksi sebagai wujud manajeman keuangan yang baik. Mengingat salah satu materi yang di sapikan dalam setiap P2K2 adalah mengelola perekonomian keluarga”, demikian dia menuturkan.
Waktu sudah menunjukkan pukul 21.45 waktu setempat, hari ini lesehan pecel lele “Kang Edi” relatif ramai pembeli sebagaimana hari-hari sebelumnya. Satu pernyataan penutup dari Suhaidi dipenghujung obrolan kami adalah terkait ekspektasinya dalam mengelola usaha yang ada bagi dia selaku Pendamping Sosial PKH yang juga sebagai pelaku usaha berkenaan pendampingan PKH dalam bentuk nyata, “ekpektasinya kedepan saya memiliki rencana membuka usaha yang lebih besar dan mengajak KPM PKH untuk bergabung dalam usaha saya, bergabung dalam hal ini memiliki keahlian dalam memasak dan keahlian yang berkaitan dengan usaha seperti yang saya jalani”, pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar