Untuk laporan bulanan pendamping PKH mohon setiap tanggal 5 bulan berikutnya sudah dikumpulkan semua, berikut Catatan Kegiatan Pendamping (CKP). Ini tidak sekedar untuk pemenuhan kelengkapan administrasi kerja pendamping PKH apalagi hanya sebagai formalitas belaka.
Laporan pendamping PKH normatifnya menyampaikan informasi mengenai perkembangan pelaksanaan PKH secara riil dan disampaikan melalui tekstual dan rekaman gambar kejadian, serta disusun berdasarkan catatan kegiatan pendamping (CKP). Semua berkas laporan yang disampaikan, bukan untuk sekedar memenuhi almari arsip PKH di sekretariat kabupaten, akan tetapi perlu adanya apresiasi dari UPPKH Kabupaten/kota setempat. Adanya apresiasi berupa tindak lanjut atas pencapaian dan perkembangan apa yang ada di lapangan atau berupa way out (solusi) atas masalah-masalah yang ditemui dan dihadapi pendamping PKH dalam melaksanakan pendampingan program. Adanya respon yang cepat atas segala sesuatu permasalah di lapangan sangat berpeluang untuk menempatkan pelaksanaan PKH lebih kepada pencapaian tujuan dalam pengentasan kemiskinan. Masalah yang kompleks serta dinamika yang terjadi semasa pendampingan program bisa jadi berbeda untuk setiap pendamping PKH dan wilayah dampingan, demikian juga solusi atas setiap permasalahan yang terjadi.
Dari apa yang disampaikan oleh pendamping PKH dalam laporan bulannya bisa terlihat variabel-variabel pelaksanaan pendampingan di lapangan tentang kecenderungan ada tidaknya peningkatan dan efisiensi PKH dalam pengentasan kemiskinan. Apakah ada perubahan atau perbaikan secara signifikan yang terjadi atas kebiasaan peserta terutama ibu hamil dan balita dalam mengunjungi fasilitas kesehatan dan peningkatan kedisiplinan peserta PKH di sekolah dari jenjang SD/MI samapai SMP/MTs atau sederajat, segala apa yang ada bisa menjadi bagian dari indikator tentang capaian keberhasilan pelaksanaan PKH. Tetapi hal tersebut masih sangat relatif untuk bisa menyajikan indikator-indikator tentang pencapaian keberhasilan pelaksanaan PKH di lapangan, bagaimana efisiensi dan efektifitasnya dalam program pengentasan kemiskinan, karena untuk sampai pada titik tersebut mungkin apa yang bisa dilakukan oleh pendamping PKH masih jauh dari kata cukup memadai. Banyaknya permasalahan yang saling memiliki keterkaitan dan batasan-batasan yang seringkali tidak pasti, terutama mengenai indikasi dan status sosial masyarakat miskin tambah menempatkan pendamping PKH hanya sebagai stimulan dari pelaksanaan program pengentasan kemiskinan. Setidaknya apa yang telah dilakukan dan disajikan dalam laporan bulanannya bisa dijadikan titik pacu awal untuk program yang lebih besar dan spesifik.
Sederhana dan hanya menyajikan ringkasan kejadian dan olah data dalam satu bulan berjalan dan dalam lingkup desa dampingan yang tetap, semestinya bisa cukup efektif untuk dijadikan refrensi bagi berbagai pihak terkait baik secara kedinasan atau partisipan masyarakat luas. Sebagai misal dalam pelaporan bulanannya pendamping menyampaikan bahwa adanya gagasan dan upaya awal dari satu kelompok PKH dampingannya di desa "X" yang membentuk Kelompok Usaha Bersama dan telah membuat satu jenis produk hasil kerja kelompok. Pihak terkait hendaknya segera memberikan apresiasinya dan bila perlu segera menindaklanjuti bila itu dirasa perlu, permasalahan birorasi yang ribet sementara bisa dikesampingkan selagi itu tidak menjadi inprosedural. Karena perubahan yang terjadi di lapangan bisa saja dalam hitungan hari, minggu, bulan, bahkan perlu proses dan waktu yang panjang.
(Contoh laporan bulanan bisa via email).
Dari apa yang disampaikan oleh pendamping PKH dalam laporan bulannya bisa terlihat variabel-variabel pelaksanaan pendampingan di lapangan tentang kecenderungan ada tidaknya peningkatan dan efisiensi PKH dalam pengentasan kemiskinan. Apakah ada perubahan atau perbaikan secara signifikan yang terjadi atas kebiasaan peserta terutama ibu hamil dan balita dalam mengunjungi fasilitas kesehatan dan peningkatan kedisiplinan peserta PKH di sekolah dari jenjang SD/MI samapai SMP/MTs atau sederajat, segala apa yang ada bisa menjadi bagian dari indikator tentang capaian keberhasilan pelaksanaan PKH. Tetapi hal tersebut masih sangat relatif untuk bisa menyajikan indikator-indikator tentang pencapaian keberhasilan pelaksanaan PKH di lapangan, bagaimana efisiensi dan efektifitasnya dalam program pengentasan kemiskinan, karena untuk sampai pada titik tersebut mungkin apa yang bisa dilakukan oleh pendamping PKH masih jauh dari kata cukup memadai. Banyaknya permasalahan yang saling memiliki keterkaitan dan batasan-batasan yang seringkali tidak pasti, terutama mengenai indikasi dan status sosial masyarakat miskin tambah menempatkan pendamping PKH hanya sebagai stimulan dari pelaksanaan program pengentasan kemiskinan. Setidaknya apa yang telah dilakukan dan disajikan dalam laporan bulanannya bisa dijadikan titik pacu awal untuk program yang lebih besar dan spesifik.Sederhana dan hanya menyajikan ringkasan kejadian dan olah data dalam satu bulan berjalan dan dalam lingkup desa dampingan yang tetap, semestinya bisa cukup efektif untuk dijadikan refrensi bagi berbagai pihak terkait baik secara kedinasan atau partisipan masyarakat luas. Sebagai misal dalam pelaporan bulanannya pendamping menyampaikan bahwa adanya gagasan dan upaya awal dari satu kelompok PKH dampingannya di desa "X" yang membentuk Kelompok Usaha Bersama dan telah membuat satu jenis produk hasil kerja kelompok. Pihak terkait hendaknya segera memberikan apresiasinya dan bila perlu segera menindaklanjuti bila itu dirasa perlu, permasalahan birorasi yang ribet sementara bisa dikesampingkan selagi itu tidak menjadi inprosedural. Karena perubahan yang terjadi di lapangan bisa saja dalam hitungan hari, minggu, bulan, bahkan perlu proses dan waktu yang panjang.
(Contoh laporan bulanan bisa via email).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar