Sabtu, 21 Juni 2014

Anak PKH : Menjadi yang terbaik

Sabtu, 21 Juni 2014 bersama wali murid yang lainnya saya menunggu saat-saat pembagian raport dilaksanakan di SD Negeri 2 Sukoharjo III Kecamatan Sukoharjo, walau pada waktu yang bersamaan ada jadwal pertemuan kelompok PKH di Kelompok PKH Manggis Pekon Waringinsari Barat, tetapi saya sempatkan untuk memenuhi permintaan anak saya agar menungguinya saat pembagian raport untuk itu saya menyampaikan pesan kepada kelompok PKH mungkin saya akan terlambat hadir.

Nanda Hanifatuzzakiyyah, gadis kecil ini anak pendamping PKH
Menjadi yang terbaik di kelasnya
Sungguh sesuatu yang sangat membahagiakan bagi saya ketika mendengar pengumuman yang disampaikan oleh Ibu Sumiati wali kelas 1.A bahwa rangking 1 adalah Nanda Hanifatuzzakiyyah, dia adalah anak seorang pendamping PKH. Gadis kecilku telah menjadi yang terbaik di kelasnya, Alhamdulillah terima kasih ya Allah, ini adalah energi besar yang Engkau berikan kepada kami sekeluarga dan khususnya kepada saya dalam menjalankan tugas keseharian sebagai seorang pendamping PKH. Walau tidak terlalu istimewa dalam perolehan nilai-nilai setiap mata pelajarannya tetapi ini sudah lebih dari cukup bagi saya mengingat banyaknya keterbatasan fasilitas yang kami punya. Saya hanya beranggapan ini adalah keberkahan dari Allah atas apa yang selama ini telah tercurahkan dalam melaksanakan pendampingan PKH. Kurangnya waktu untuk mendampingi belajar anak ternyata Allah gantikan dengan sesuatu yang jauh lebih baik.

Tidak ada hadiah khusus atau liburan keluarga atas semua ini, keseharian kami mungkin sudah begitu dipahami oleh gadis kecilku, walau jujur ingin rasanya saya bisa memberinya sesuatu yang khusus atau membelikannya apa yang dia minta. Suatu saat mungkin itu bisa terpenuhi, walau hanya sebuah sepeda mini atau tablet paling murah untuk dia bisa bermain game tanpa harus berebut dengan adiknya. Ya, suatu saat dimana Allah wujudkan mimpi yang tengah kami bangun bersama segenap kelompok PKH dampingan dengan merintis KUBE PKH. Mimpi yang harus kami bangun dengan keseriusan 1000% atau kami harus jatuh bangun, atau jatuh terpuruk dengan segala keterbatasan yang ada. Tapi, kata orang bijak jika tekun, orang miskin bisa menjadi pengusaha. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar