Dingin masih menyelimuti dengan balutan mendung tebal, rintik-rintik hujan sedari tadi tak kunjung reda, kian menyuburkan kemalasan yang memang begitu berat membelit hati untuk menuntaskan satu kunjungan yang tersisa ...
 |
ini hanya awal dari perjalanan menuju cita-cita besar
Program Keluarga Harapan |
Pendamping PKH walau dituntut untuk memiliki multi talenta, tetap saja manusia biasa yang banyak memiliki keterbatasan. Bahkan permasalahan keseharianpun bisa jadi tidak kalah rumitnya dengan para Peserta PKH yang menjadi dampingannya, walau ironis tapi itu bisa saja terjadi. Idealnya memang pendamping dapat menjadi penyelesai masalah baik itu langsung atau tidak langsung bagi Peserta PKH dampingannya, tapi kenyataan yang ada bagai sebuah drama yang sarat dengan kepentingan. Ada kalanya idealisme yang coba dibangun dengan susah payah dimentahkan dengan dalih telah tercukupinya kewajiban administrasi dan tanggung jawab input data semata. Bicara masalah empaty dan kepedulian terhadap cita-cita program hanya sebatas teori saat ingin mencapai sebuah tujuan sesaat saja. Kenyataan di lapangan yang sesungguhnya butuh pendamping PKH setiap saat ada di wilayah dimana dia ditugaskan, begitu kompleksnya permasalahan yang ada yang tidak mungkin selesai hanya dalam waktu satu dua bulan. Apalagi kalau hanya dengan teori tanpa berada langsung di daerah dampingan, tidak dengan seksama memetakan potensi dan masalah, tidak mencoba mendalami setiap personil yang terlibat langsung dalam pelaksanaan program di daerah dampingan. Tidak bersusah payah untuk menyamakan persepsi dengan segenap stakeholder yang ada dalam rangka membangung sebuah mekanisme pembangunan keluarga para peserta PKH agar bisa menentukan pola pemberdayaan yang tepat untuk mereka, kesuksesan yang mungkin didapat bisa jadi hanya sebatas konsep dan pemenuhan birokrasi pelaporan saja. Selesai dengan kertas, tanpa tumbuh rasa saling bahu membahu mewujudkan cita-cita program.
 |
| Salah satu RTSM yang tidak masuk sebagai peserta PKH |
Tertib administrasi mutlak untuk bisa dikuasai oleh setiap pendamping PKH dalam melaksanakan kewajibannya, tetapi tidak serta merta hanya memberi angin baik saja tanpa wujud nyata di lapangan. Permasalahan yang ada tidak selesai hanya dengan penyampaian laporan kerja dan input data yang tepat waktu saja, apalagi mendefinisikan keberhasilan kerja dengan terpenuhinya setiap input data yang diminta oleh Sang Penanggungjawab Program. Pendamping PKH adalah sosok individu sebagai relawan sosial yang mau dengan sungguh-sungguh memberikan setiap potensi terbaiknya untuk mewujudkan cita-cita besar Program Keluarga Harapan.
Pendamping PKH bukanlah sekedar satu lowongan pekerjaan yang diperuntukkan orang-orang yang memiliki gelar sarjana dan pandai berdiplomasi, bukan juga diperuntukkan pada mereka yang pandai menduplikasi omongan kebijakan dan teoritis penyelesaian masalah sosial. Pendamping PKH adalah satu tawaran pekerjaan yang menghendaki pelakunya bersedia keluar dari zone aman dan santai untuk masuk dalam lingkungan dengan banyak permasalahan yang kompleks. Pekerjaan pendampingan terhadap peserta PKH bukanlah pekerjaan pencatatan absensi dan tanda tangan kehadiran dalam koordinasi belaka, bukan saja selesai pada terpenuhinya pelaporan administrasi kerja. Lebih dari itu semua, pekerjaan sebagai pendamping adalah pekerjaan yang menuntut konsekuensi penyerahan waktu dan potensi terbaik kita untuk para peserta PKH. Mereka adalah kebanyakan para rumah tangga sangat miskin yang sarat dengan masalah sosial yang butuh dampingan atas polemik-polemik yang mereka hadapi. Ketidak mengertian mereka terhadap resiko ketidakpunyaan legalitas diri terkadang menjadi akar masalah terhadap penerimaan atas hak-hak mereka dibidang kesehatan dan pendidikan. Banyak, bahkan terlalu banyak untuk diruntut satu per satu.
 |
| Sharing informasi dan data dengan Faskes |
Pada sisi ketidakmengertian para peserta PKH atas perkara-perkara pemenuhan administrasi birokrasi, keberadaan dan bimbingan seorang pendamping sungguh terasa sangat membantu mereka. Pada posisi ini peran seorang pendamping bisa jadi hanya mengarahkan kemana mereka harus menyelesaikan satu urusan, tetapi bisa juga langsung membimbing mereka bila memungkinkan. Setidaknya para pendamping telah menyampaikan kepada pihak terkait tentang koordinasi kerja dalam membantu peserta PKH mendapatkan legalitas formal mereka seperti kepengurusan Kartu Keluarga, KTP, Akte Kelahiran, belajar paket A atau B bagi yang putus sekolah, serta bagaimana para peserta PKH dapat mengakses layanan kesehatan standar yang menjadi hak mereka. Disinilah kepenguasaan pendamping PKH terhadap masalah administrasi dan birokrasi dapat menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat bagi para peserta PKH. Ternyata banyak solusi sederhana dan mudah yang bisa dilakukan oleh peserta PKH dalam pemenuhan kelengkapan administrasi bila didampingi oleh pendamping PKH dilapangan, dan ini adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan hanya dengan penguasaan teori tanpa terlibat secara aktif dengan para peserta PKH dilapangan. Kenyataan menuntut para Pendamping PKH untuk berani keluar dari zone santai dan kebiasaan menganalisa masalah dari belakang meja agar bersedia memberikan potensi terbaiknya kepada daerah dimana dia ditempatkan. Suatu idealisme yang sangat sulit untuk diwujudkan kecuali bagi mereka yang memang memiliki keinginan kuat untuk mewujudkannya.
 |
| Ketua Kelompok PKH "Suci Hati" Keputran Kec. Sukoharjo |
Mata rantai kemiskinan harus diputuskan dan diganti dengan mata rantai yang menyambungkan antara RTSM dengan pola-pola pemberdayaan atau Usaha Ekonomi Produktif yang bisa menjadi stimulan penyelesaian masalah-masalah sosial. Pada posisi inilah kehadiran sosok pendamping PKH yang multi talenta atau setidaknya para pendamping PKH yang terus mau belajar meningkatkan kualitas dirinya dalam upaya pemenuhan keinginan dan tuntutan dari cita-cita Program Keluarga Harapan. Sesungguhnya sangat sesederhana itu, tapi sangat sulit diwujudkan bagi sebagian pendamping yang setengah hati dalam melaksanakan pendampingannya. Ini bisa jadi adalah fakta yang terjadi, tapi bukan suatu penghakiman kepada para pendamping PKH yang masih setengah hati dalam melaksanakan fungsi dan kewajibannya sebagai seorang pendamping PKH. Semua terkembali kepada hati nurani masing-masing, kita tidak punya hak untuk saling menghakimi dan menilai kinerja sesama pendamping PKH dan menghakimi si fulan tidak bisa ini atau si fulan tidak bisa itu, biar waktu yang akan menjalankan tugasnya untuk mendudukan sesuatu atas bagiannya dan mengeluarkan sesuatu dari yang bukan bagiannya tanpa kita harus saling menuding.
 |
Koordinasi Para Pendamping PKH dan Operator PKH
Kab. Pringsewu di Sekretariat UPPKH Kabupaten |
Belajar dan pembelajaran kita sebagai seorang pendamping PKH adalah sama, cita-cita luhur kita sama, kewajiban atas kita dilapangan sama, maka sangat bermanfaat apabila kita satukan kesamaan itu dalam upaya pencapaian tujuan bersama. Terkelupasnya sekam dari padi bukan karena tertumbuk alu yang keras dan kuat, akan tetapi karena pergesekan sesama bulir padi akibat tumbukan alu. Demikianlah hakikat seringnya kita berkoordinasi dan saling bertukar pengalaman satu sama lain bisa menjadi satu tenaga yang kuat untuk menyelesaikan setiap permasalah pendampingan yang kita lakukan. Kehadiran kita dalam setiap pertemuan dan koordinasi sesama pendamping bukanlah sesuatu untuk memberatkan kerja kita, semata-mata tidak untuk memberatkan. Justru kehadiran kita dalam setiap pertemuan dan koordinasi adalah untuk kita dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang akan dan kita hadapi. Rekan pendamping yang lain mungkin memiliki jurus sakti yang sebenarnya kita butuhkan untuk memecahkan kebuntuan kita mengahdapi satu dua orang peserta PKH yang unik. Rekan pendamping PKH kita bisa jadi memiliki kunci masuk kita ke ranah birokrasi yang sulit kita jangkau dalam rangka membantu salah seorang dampingan kita menyelesaikan urusan pembuatan legalitas formalnya seperti KK dan KTP.
Sungguh, mata rantai kemiskinan harus bisa sama-sama kita putuskan dengan usaha yang tidak mudah dan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu jadikan diri-diri kita sebagai sebuah mata rantai pengganti untuk menghubungkan para RTSM sebagai komponen sasaran Program Keluarga Harapan agar bisa terwujud generasi yang berkualitas satu atau dua dekade kedepan. Perkara ini juga akan menjadi ladang ibadah kita untuk dapat beguna bagi sesama. Allah tidak pernah tidur untuk membantu setiap kesulitan dan permasalah yang kita hadapi dalam rangkaian kegiatan pendampingan kita, doa dari setiap mereka yang terbatu karena ketulusan kita bisa jadi pengantar kita kepada kebahagiaan hakiki.
Seorang sahabat mengatakan sebuah kalimat dari orang Bijak : "Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan dalam telur akan berakhir. Tapi ... jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari dalam, maka kehidupan baru telah lahir". Mulailah dari dalam! Mulailah dari Niat yang TULUS dan KUAT!
Buat semua Pendamping PKH, "Semangat!!!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar