Kamis, 13 Desember 2012

Moralitas Pendampingan

Seorang sahabat mengatakan sebuah kalimat dari orang Bijak : "Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan dalam telur akan berakhir. Tapi ... jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari dalam, maka kehidupan baru telah lahir". Mulailah dari dalam! Mulailah dari Niat yang TULUS dan KUAT! 


Walau hanya dengan SMS tetapi kata-kata hikmahnya kerap kali menjadi penyemangat dan pengingat dalam rutinitas seorang pendamping PKH. Sebuah komitmen yang terlahir dari ketulusan dan kekuatan hati adalah sebuah energi luar biasa untuk mematahkan segala aral melintang yang terbentang dalam keseharian seorang pendamping PKH. Ketidakmengertian akan sesuatu adalah semangat untuk terus belajar, kesalahan dalam belajar adalah proses pendewasaan sebuah karakter, keberanian menyatakan kesalahan dan meminta maaf adalah pemahaman atas sikap bijaksana. Sebagai seorang pendamping PKH saya berharap dan berdo'a semoga Allah lahirkan para pemimpin-pemimpin bijaksana dari setiap mereka yang berani memulai dari dalam, memulai dari niat yang tulus dan kuat.




Tidak ada pekerjaan yang mudah untuk bisa jadi bermanfaat atas banyak orang, tetapi tidak ada kesulitan yang Allah bentangkan tanpa jalan keluar. Kesungguhan yang didasari niat yang tulus dan kuat saja yang akan merasakan kenikmatan atas setiap apa yang dihadapi dalam menuntaskan setiap amanah yang diterima. Sungguh sebuah idealisme yang sangat sulit untuk dipertahankan dalam himpitan kepentingan yang bertumpuk dan saling tarik menarik. Suasana delematis menjadi keseharian dalam menentukan sikap, tapi itulah bagian dari pendewasaan yang harus dijalani dan ujian yang tak akan pernah selesai. Sebuah proses alami yang akan sangat bermanfaat saat melakukan pendampingan yang terkadang menempatkan seorang pendamping PKH dalam posisi yang harus menentukan pilihan dan sikap. Belajar dari keseharian adalah guru yang sangat bermanfaat. Saling bertukar pengalaman dan menimba ilmu dan jurus sakti sesama pendamping PKH menjadi sebuah prosesi yang semestinya dijalani oleh setiap pendamping PKH apalagi pada daerah-daerah baru sebagaimana Pringsewu.


Semangat dan saling bahu-membahu menuntaskan setiap tahap tugas pendamping PKH menjadi ritme yang sangat menarik untuk dilakoni, banyak warna dan rasa yang terkadang menjadi pelajaran baru mengalir begitu saja. Menjadikan indahnya sebuah kebersamaan dan pembelajaran dalam pengabdian. Sebut saja dalam menjalani hari-hari proses validasi, banyak sekali cerita-cerita atas pengalaman-pengalaman sesama pendamping PKH yang bisa menjadi solusi baru bagi rekan yang lain. Bahkan sampai cerita lucu yang bisa menghalau sesaat kelelahan dan tekanan kerja dalam proses pelaksanaan validasi. Hingga terasa semua beban kerja yang dialami menjadi begitu menarik.

Peraihan terhadap hasil kerja yang sempurna mungkin suatu hal yang terlalu berlebihan dalam sebuah proses awal pembelajaran, semisal kita hari ini baru menanam padi besok jangan lantas kita ingin memanen padi. Segala sesuatu ada kurun waktu proses pematangan. Bahkan sebuah kegagalan itu adalah hal yang wajar terjadi, jika kita melihat seseorang memukul batu seratus kali belum pecah juga, kemudian dia melakukan pukulan ke 101 kali hingga batu itu pecah. Percayalah bukan pukulan ke 101 yang membuat batu itu pecah, tapi sebenarnya 100 pukulan yang pertamalah yang membuat batu itu mudah dipecahkan. Seratus kali itu ikhtiyar dan kesungguhan kita yang membuat Allah tersenyum iba lalu Allah melibatkan DiriNya diayunan yang ke 101 kali. Nilai-nilai moralitas seperti itu adalah sangat bermanfaat untuk kita para Pendamping PKH terutama pada daerah pengembangan baru seperti Kabupaten Pringsewu. Banyak belajar dengan daerah-daerah pengembangan lama, saling mengisi kekurangan dan mengatasi bersama setiap permasalahan yang timbul dengan tetap memperhatikan karakteristik daerah dimana kita ditugaskan. Norma dan etika setiap daerah dan komunitas penduduk bisa jadi berbeda, inilah titik awal untuk kita membangun sebuah komunikasi yang baik dengan tetap tidak berbenturan dengan norma dan etika setempat. Suatu proses pembelajaran yang sangat menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar