Jumat, 02 November 2012

Pendamping PKH : "Sebuah Mata Rantai"

Tanggal 31 Oktober 2012 sudah di penghujung hari, matahari hanya menyisakan semburat merah di langit nun jauh disana. Sementara undangan, formulir validasi dan kelengkapan administrasi untuk pelaksanaan validasi di pertemuan awal belum kunjung ada kabar kapan akan diterima. Sampai di sekretariat UPPKH Kabupatenpun belum apalagi diterima oleh pendamping, walau konon katanya ditanggal 30 Oktober 2012 berkas validasi sudah diterimakan kepada pendamping PKH perkecamatan, itu katanya saat Bimtek Reguler beberapa hari yang lalu-"semoga ini bukan sesuatu pembiasaan". Hal-hal semacam ini kalau bisa disebut sebagai kendala bisa jadi, karena target penyelesaian proses validasi telah ditetapkan ini sama dengan berkurang satu hari waktu pelaksanaan yang tersedia. Untuk itu seorang pendamping PKH yang sepenuhnya telah menyadari akan hal-hal seperti di atas tentunya telah mempunyai banyak strategi untuk menyiasati keadaan dalam rangka tercapainya hasil kerja yang baik dan sesuai tenggat waktu yang ada. Prinsipnya tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluar selagi kita berusaha untuk mencari, Allah tidak tidur dan sangat paham apa yang terbaik untuk kita. 

Buah dari syukur Allah bentangkan jalan kemudahan
Alhamdulillah, ternyata bekerja dalam tekanan mempunyai sisi positif yang bisa melahirkan kreatifitas yang tidak terduga. Ekplorasi atas segala potensi dan pemikiran-pemikiran cerdas bisa mengalir deras sesuai dengan kondisi yang terjadi. Kuncinya kita selalu bersangka baik bahwa apa yang terjadi adalah yang terbaik untuk kita, selagi kerja kita sesuai dengan koridor yang telah ditetapkandan selalu berupaya untuk membangun komunikasi yang baik dan efektif kepada setiap mitra di lapangan. Apapun yang terjadi pasti menarik untuk dijalani. Hati, pemikiran, serta tindakan menjadi satu kesatuan ekplorasi positif dari setiap pendamping PKH di lapangan. Sulitnya geografis yang ada di tempat dimana pendamping ditugaskan bukan penghalang untuk menuntaskan setiap tanggung jawab untuk berjumpa dan mendampingi peserta PKH, jalan yang mulus dan dukungan penuh dari semua stakeholder tidak menjadikan besar kepala akan tetapi disyukuri sebagai sebuah karunia karena membantu menunaikan hak dari para peserta PKH. Apapun, adalah karunia yang terbaik untuk kita para pendamping PKH yang telah menyiapkan diri, hati, dan semua potensi terbaiknya dalam melaksanakan tugas pendampingan terhadap peserta PKH.



Bersama Bapak Wasiman Johani selaku plh. Camat Sukoharjo
dan beberapa orang Ka.Pekon dalam sebuah kegiatan
Kordinasi yang baik, komunikasi yang efektif, dan kekompakan pendamping di lapangan adalah modal utama dalam menuntaskan setiap permasalahan dan kendala yang terjadi, selain itu penguasaan materi dan informasi terkait tugas seorang pendamping sangat membantu pendamping PKH dilapangan. Selanjutnya yang harus diperankan oleh pendamping PKH adalah menjadi penyambung antara wilayah dimana ia ditugaskan dengan berbagai lembaga terkait dalam upaya pemberdayaan masyarakat terutama dari kalangan RTM sebagai sasaran utama Program Perlindungan Sosial Masyarakat dengan secara seksama mempelajari, memetakan, dan mengoptimalkan setiap potensi yang ada di wilayah dampingan. Mungkin akan menjadi satu hal yang berlebihan kalau kita berharap para peserta PKH dapat meningkatkan kualitas hidupnya terutama penghasilan dengan bantuan bersyarat yang diterimanya, akan tetapi pemberdayaan atas mereka dengan atau tanpa memakai dana bantuan yang mereka terima dikolaborasikan dengan program-program pemberdayaan yang dilakukan sebagai hasil sinergi pendamping PKH bersama pemerintah setempat dan pihak swasta atau perusahaan yang peduli adalah satu hal mungkin terwujud. Pada kondisi ini pendamping PKH bagaikan mata rantai yang menyambungkan komponen-komponen penting dalam upaya penciptaan pemberdayaan masyarakat. Sungguh sebuah konsep ideal untuk para pendamping PKH, namun yang menjadi pertanyaan besar adalah mungkinkah itu bisa diwujudkan dengan segala kompleksitas permasalahan penyelenggaraan PKH secara nasional belum lagi adanya penyimpangan-penyimpangan yang menjadikan citra buruk dan berdampak pada loyalitas  semu para pendamping PKH... (bersambung) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar