Senin, 22 September 2014

Rutinitas PKH dalam Gambar

" ... tulis apa saja dan jangan takut salah, suatu saat akan terbiasa dan bisa menulis dengan baik", demikian lebih kurangnya apa yang pernah disampaikan oleh Ibu Oetami Dewi saat berkunjung di Kabupaten Pringsewu beberapa bulan lalu. Sebait motivasi yang menginspirasi.

Foto bareng Ibu Oetami Dewi dan Tim UPPKH Pusat
Sebenarnya sangat banyak yang ingin disampaikan setiap harinya saat melakukan pendampingan PKH, namun apa mau dikata banyak keterbatasan dan kurangnya ketersediaan waktu dan sarana menjadi kata sakti yang akan disampaikan sebagai alasan kurang produktifnya sebagian besar pendamping PKH dalam menulis. Mugkin alasan tersebut ada benarnya, dan jika memang demikian perlu menjadi perhatian pihak terkait dalam bidang apapun untuk menyediakan sarana berupa fasilitas agar setiap agennya bisa mengimplementasikan keseharian rutinitasnya dengan bentuk tulisan, baik berupa artikel, berita, opini, jurnal atau lainya. Atau mungkin sekedar mengupload beberapa gambar untuk mewakili pesan yang akan disampaikan kepada pembaca.

Rutinitas PKH dalam gambar, mungkin ini akan sedikit menimbulkan apresiasi beragam dan interprestasi yang lari dari konteks yang terjadi. Namun apapun itu, sajian gambar tetap saja akan memberi satu kontribusi positif dalam menguatkan satu uraian peristiwa yang disampaikan melalui serangkaian tekstual. Berikut beberapa gambar hasil jepretan saat melakukan pendampingan PKH.

Foto bersama Bidan Desa (Sri Handayani, AMd. Keb.) dan Kader Posyandu Dahlia 6 Pekon Sukoharjo III Barat pada saat kegiatan Posyandu perdana di bulan Agustus 2014, suasana lebarannya masih berasa


Foto saat kegiatan Pertemuan Kelompok PKH di Pekon Sukoharjo III, bersama Kepala Pekon Sukoharjo III (Bapak Purwoko) memberikan motivasi dan diskusi dengan peserta PKH Istiqomah Sukoharjo III di kediaman Ibu Painem (KIP 122000096966936)

Beruntungnya jadi Pendamping PKH adalah saat pertemuan Kelompok PKH hampir dipastikan Kopi Moca panas dan rekan sesantapan, ini saat pertemuan Kelompok PKH di Kelompok PKH Manggis Pekon Waringinsari Barat
 
Ini dipertemuan Kelompok PKH Lestari (20/8/2014, 14:00) Pekon Waringinsari Barat

Foto antrean peserta PKH dari Pekon Sinarbaru saat pembanyaran bantuan PKH tahap II tahun 2014 di Kantor Pos Kecamatan Sukoharjo, tertib dan penuh kesuka citaan

Setelah selesai melakukan penyaluran bantuan dan makan siang, foto bersama Tim UPPKH Kabupaten, Pak Pos, dan Pak Polisi yang turut berpartisipasi dalam kegiatan pembayaran PKH tahap II tahun 2014

Rombongan Korwil PKH Lampung (Bapak Irpangi) dan Operator PKH Kabupaten Pringsewu (Mas Lucky dan Wiki), pose bareng Tim UPPKH Kabupaten Pringsewu dan Dinsosnakertrans Pringsewu

Ini rekan-rekan Pendamping PKH Kecamatan Pardasuka saat menghitung dana bantuan sebelum disampaikan kepada para peserta PKH yang sudah ngantree, lumayan walau belum punya segitu tapi sudah megang-megang jadilah ... hehehe

Foto bersama usai pertemuan kelompok PKH menjadi suatu cara tolak kejenuhan para peserta PKH dalam sesi pertemuan kelompok dan pembahasan kegiatan KUBE PKH di Kelompok PKH Suci Hati Pekon Keputran di kediaman Bapak Poniran (KIP 122000-097026489) dia satu-satunya pengurus laki-laki (status duda)

Korkab PKH Pringsewu dan Koordinator Operator PKH Kabupaten Pringsewu saat nyamar sebagai Tim Kecil Moneva utusan Provinsi karena Tim UPPKH Provinsi dan Pusat urung berkunjung ketempat kegiatan produksi pembuatan Kerupuk Rambag KUBE PKH Suci Hati Pekon Keputran Kecamatan Sukoharjo. Beruntungnya mereka tetap antusias menyambut Tim Kecil dadakan ini dan kami pulang dibawain oleh-oleh.
Beberapa foto di atas adalah beberapa rangkaian kegiatan yang sempat terekam oleh camera saku pendamping PKH (inventaris, walau sayang hanya satu camera untuk satu kecamatan). Dengan melihat beberapa sajian foto tersebut justru penulis berpendapat banyak hal yang bisa disampaikan kepada para pembaca, dan memberi kesempatan untuk turut merasakan suasana yang dirasakan oleh pendamping. Bahkan dengan adanya keterangan dari setiap gambar bisa pula untuk dirasakan bagaimana emosional yang terjadi saat peristiwa berlangsung. Satu yang pasti, pendamping PKH di lapangan akan terasa jenuh dan membosankan tanpa improvisasi dan memahami filosofi rutinitas yang dijalani, selain menumbuhkan rasa cinta dan empaty atas tugas dan tanggung jawab. Lantas bagaimana keterkaitan loyalitas dan layaklitasnya? Para pemangku kebijakan mungkin lebih paham akan hal ini.

Semangat Pagi!!!

(Mohon komentar dan sarannya untuk blog pkhpringsewu, terima kasih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar