Sabtu, 07 September 2013

Laporan Bulanan Pendamping PKH

Laporan bulanan ini sebagai satu bentuk gambaran  kegiatan pendamping PKH selama satu bulan yang tertuang dalam bentuk tulisan dan foto kegiatan sekaligus menjadi salah satu administrasi pendamping PKH untuk memenuhi syarat pelaporan kegiatan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Sukoharjo secara umum dan desa dampingan pada khususnya ...
demikianlah pada umumnya normatif yang selalu tertulis dalam kata pengantar Laporan Bulanan Pendamping PKH.


Sepenggal alenia di atas adalah satu paragraf yang nyaris selalu ada dan dicopy paste pada penulisan laporan bulan berikutnya. Perkara ini masih dalam ambang tolelir karena memang secara substansi tidak berpengaruh langsung pada apa yang menjadi pokok pada isi laporan itu sendiri. Tetapi bukan berarti hal ini adalah sesuatu yang tidak penting, karena sinkronasi dari semua yang tersajikan dalam sebuah laporan tertulis bisa menjadi sebuah refleksi dari kualitas si-penyusun laporan itu sendiri walau tidak selalu. 

Menjadi sesuatu yang menarik dan berdaya guna sebagaimana yang dinisbatkan dalam pelaksanaan program keluarga harapan (PKH) itu sendiri adalah bila apa yang dilaporkan dalam penyajian sesuai dengan proporsinya di lapangan serta penulisan yang sistimatis dan praktis tanpa menghilangkan perkara-perkara yang memang harus dikritisi oleh pendamping bisa disampaikan dengan seksama dan dengan bahasa santun. Tentunya bagaimana solusi atas apa yang dikritisi disampaikan juga dalam bentuk saran kepada pihak penanggungjawab agar dapat menjadi refrensi atas way out setiap permasalahan yang ada dilapangan dalam pelaksanaan PKH. Bahkan mungkin dari apa yang disampaikan oleh pendamping PKH dalam laporan bulannannya adalah sesuatu yang memang sangat bermanfaat untuk perbaikan atas pelaksanaan PKH secara nasional, dan itu sangat mungkin. Para pendamping PKH bukanlah boneka, tetapi mereka melalui proses kualifikasi ketat terpilih dan dibentuk dengan anggaran yang tidak sedikit diharapkan dapat menjadi bagian terpenting dalam suksesnya pelaksanaan PKH. Selanjutnya bagaimana laporan bulanan pendamping PKH itu disajikan juga dengan tanpa basa-basi dan langsung pada fokus masalah, ini hal yang tidak mudah. Sampai pada taraf seperti itu saya selaku pendamping PKH-pun merasa belum mampu untuk mewujudkannya. Tetapi saya percaya sepenuhnya para pendamping yang lain banyak yang telah memenuhi kualifikasi sebagaimana dimaksud.

Satu hal yang menarik lainnya dari sebuah penyajian laporan bulanan pendamping PKH adalah pemilihan foto kegiatan yang bisa mewakili dari apa yang ada dilapangan. Ini secara tidak langsung menuntut pendamping untuk bisa setidaknya menggunakan kamera dan mengambil gambar yang dapat menjadi representatif keadaan yang sebenarnya terjadi dilapangan. Untuk keperluan itu memang dari penyelenggara PKH telah memberikan camera digital sebagai barang inventaris dan kelengkapan para pendamping PKH walau terbatas hanya satu camera perkecamatan, semoga bisa per pendamping. Dari gambar yang diambil sebagai refleksi visualisasi yang disajikan terkadang bisa dijadikan fakta akurat tentang kinerja pendamping, bisa juga menjadi bukti kapan dan dimana itu diambil. Setidaknya dari sisi baiknya gambar yang diambil bisa membantu pendamping dalam mendiskripsikan kondisi dilapangan dan mempertajam setiap argumentasi serta ide yang disampaikan. Para pembaca sudah pasti tidak semuanya tahu dimana dan apa yang terjadi dilapangan, dengan disertainya gambar/foto kegiatan pendamping PKH dalam setiap laporan pendamping PKH setiap bulannya tentu sangat membantu untuk bisa lebih memahami substansi apa yang disampaikan dalam peloporan yang dibuat.

Kegiatan KUBE PKH Tunas Jaya Desa Sukoyoso Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu dalam Pertemuan Kelompok Bulanan Agustus 2013, diselingi dengan belajar membuat Keset Anyam dari kain perca bagi yang belum mempunyai keterampilan membuat bagi para anggotanya
Menjadi satu hal yang tidak kalah pentingnya adalah respon balik dari setiap informasi apa yang disampaikan oleh pendamping PKH setiap bulannya kepada penanggung jawab dari program. Bila dipandang perlu hal itu bisa didiskusikan untuk mencari solusi terbaik jika itu adalah sebuah masalah, perbaikan atas kekeliruan bila itu tindakan yang dilakukan, dan penghargaan atau award sekedarnya (tidak mesti uang atau barang) terhadap prestasi kerja para pendamping PKH dilapangan. Semua ini bisa menjadi stimulan positif dalam peningkatan kinerja pendamping, dan yang pasti ini bisa menjadi kontrol efektif bagi pelaksanaan PKH dilapangan. Dengan demikian apa yang menjadi cita-cita besar PKH sangat mungkin untuk dicapai. Akan tetapi bisa menjadi hal yang sangat kontra produktif bilamana toleransi berlebihan yang dilakukan atas keterlambatan penyerahan laporan pendamping PKH ini terus dibiarkan, toleransi memang diperlukan tetapi bila sengaja ada pembiaran dalam tidak terpenuhinya penyampaian laporan bulanan ini tentu kurang baik. Setidaknya ada alasan yang kuat dan penyampaian laporan secara lisan yang bisa dipertanggung jawabkan, mengingat ada tugas-tugas tertentu dari seorang pendamping yang menuntut waktu dan tenaga hingga terbengkalainya tugas administrasi pembuatan laporan bulanan pendamping PKH.

Pendamping PKH memang tidak memiliki hak istimewa apapun dan siapapun dia, tetapi perkara inkonsistensi pendamping tidak sepenuhnya karena faktor internal pendamping. Kenyataan yang ada kerap terjadi karena dari leading sector dan tim penanggungjawab pelaksanaan PKH terutama dimana pendamping PKH bertugas kurang memberi perhatian yang cukup, dan banyak faktor penyebabnya. Mulai dari ketidakmengertian personal pada PKH dan ketidakmauan untuk tahu sampai pada kesengajaan untuk tidak mengoptimasi setiap potensi yang ada dilapangan dalam pelaksanaan PKH. Muaranya bisa jadi pada penyimpangan anggaran yang berakibat terjadinya inkonsistensi kinerja semua lini. Dalam konteks ini, pendamping PKH sering kali dalam posisi sebagai pesakitan, karena dari sistim yang ada apa yang terjadi sebagai ketidak beresan dilapangan dan kekacauan data pendamping PKH yang pertama kali dikonfirmasi mengapa begini mengapa begitu, menapa ini bisa terjadi, ini adalah tanggungjawab pendamping PKH dan banyak lagi.

Sudah menjadi sebuah persyaratan daerah penerima PKH diharuskan menyediakan dana sharing APBD 5% dari besaran bantuan yang diterima untuk memperkuat pelaksanaan dilapangan, secara psikologi ini agar daerah bisa merasa lebih memiliki dan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan PKH itu sendiri. Efek yang diharapkan terjadi adalah optimalisasi kerja pendamping yang akan membantu tercapainya tujuan program secara signifikan. Optimalisasi yang peruntukannya bukan untuk pemanfaatan anggaran dalam memperkaya diri sendiri dengan cara manipulasi dan korupsi dana oleh para pejabat pelaksana dan penganggungjawab pemakai anggaran, tetapi optimalisasi kinerja setiap lini yang menyentuh akar rumput. Sebab banyak perkara yang telah dilakukan oleh para pendamping PKH telah mampu sedikit demi sedikit merubah mindset para peserta PKH untuk bisa lebih berkemampuan dalam kesehariannya, bahkan ada yang sampai pada pembentukan kelompok usaha bersama secara mandiri. Ini adalah perkara dan fakta penting yang sangat membutuhkan sentuhan langsung dari dana sharing yang ada, bukan justru menjadi suatu beban pridabi para pejabat atau lahan untuk pencitraan dan pencarian popularitas pribadi. Pendamping PKH bukanlah pion catur yang bisa dikorbankan begitu saja apalagi dimanfaatkan dalam pemenuhi ambisi politik praktis untuk memperoleh dukungan suara. Pendamping PKH bukan juga boneka atau kambing hitam yang selalu dipersalahkan ketika terjadi masalah atau polemik yang terjadi di masyarakat luas, entah itu karena kecemburuan sosial atau karena persepsi yang salam atas PKH. Kerap kali terjadi justru masalah yang ada karena Tim PKH sebagai penanggungjawab tidak melaksanakan fungsinya, sebagai misal tidak dilakukannya sosialisasi dan pendekatan kepada setiap SKPD yang ada di daerah dimana PKH dilaksanakan, akibatnya pendamping yang berbenturan dengan kebijakan yang tidak sinkron dengan PKH sebagaimana yang mereka pahami, alasan klasik yang sering disampaikan oleh stakeholder atau pejabat terkait adalah : " ... kok kami tidak pernah disosialisasi kalau ada yang demikian? ...", " ... kok kami tidak dilibatkan, padahal ini menjadi tanggungjawab kerja kami? ...", atau " ... kami harus memulai bagaimana, setiap kegiatan dan mengumpulkan orang banyak untuk diajak musyawarah membahas PKH kan ada konsekuensi biaya, darimana kami memperolehnya? Sementara ruang sekretariat dan meja bangku telah kami sediakan masa iya anggaran rapat dan monitoring pelaksanaan dilapangan di kecamatan ini kami lagi yang harus bertanggung jawab? Apa memang tidak ada anggaran untuk kami dalam melaksanakan kewajiban itu dari penyelenggara PKH? ...". APA YANG HARUS KAMI JAWAB SEBAGAI PENDAMPING PKH, KALAU PERTANYAAN-PERTANYAAN SEPERTI ITU SERINGKALI TERTUJU KEPADA KAMI KETIKA KAMI SEBAGAI PENDAMPING PKH TENGAH MELAKSANAKAN TUGAS DAN MEMBANGUN SINERGI ANTAR ELEMEN PENDUKUNG PKH?

Mohon dengan sangat, kami tidak akan meminta yang bukan hak kami tapi tolong beri apa yang seharusnya kami terima. Kami sadar keterbatasan kemampuan pikiran, tenaga, dan harta kami dalam membatu para orang miskin. Tetapi jangan paksa kami untuk selalu mencari jalan keluar sendiri atas setiap kesulitan-kesulitan yang kami temui dalam pelaksanaan pendampingan dilapangan. Kami semua lagi belajar bagaimana memiliki multi talenta walau hanya dengan apa adanya, tapi bukan berarti kami semua tidak memiliki semangat besar untuk berbuat yang terbaik. Perasaan kami sering terobek melihat kenyataan dilapangan walau kami harus mampu bekerja dengan melawan perasaan untuk terlaksananya platform program, tapi beri kami solusi atas apa yang terjadi. Banyak para peserta PKH yang memang sangat miskin, tetapi mereka semua warga negara Republik Indonesia tercinta walau mereka tidak pernah memiliki Tanah Air Indonesia, mereka hisup menumpang pada tanah-tanah warga yang lain karena kasihan dan mereka harus meminta air untuk keperluan minum, mandi dan mencuci. Mereka warga negara yang hanya diperjuangkan hak suaranya untuk memilih ketika mereka dibutuhkan untuk memilih para wakilnya yang banyak memperbudak para tuan yang memilihnya. PKH telah mengantar kami pada kenyataan bagaimana kami harus bersikap dan belajar menjadi seorang pemimpin, tetapi mustahil kami bisa bekerja dengan baik dan menghasilkan kinerja terbaik jika kami hanya ditempatkan di kursi pesakitan. PKH punya tujuan besar dan mulia, mencerdaskan dan menyehatkan orang miskin, memutus rantai kemiskinan, dan mengangkat harkat dan martabat orang miskin, bukan sebagai ladang memperkaya diri.

Melalui laporan bulanan pendamping PKH semua kegiatan coba kami sampaikan dengan apa adanya, jadi tolong dan bantu kami agar bisa baik dalam melaksanakan kerja kami. Setidaknya kami butuh panutan dan figur inspiratif untuk memelihara semangat kerja kami, syukur Alhamdulillah kalau memang kesejahteraan kamipun ikut diperhatikan. Jangan lagi sampai terjadi ketika kami keliru menulis angka dalam slip penarikan untuk pembayaran peserta PKH tetapi justru kami membayar kesalahan kami dengan uang kami sendiri. kami telah melaksanakan kewajiban kami mendampingi peserta PKH memperoleh bantuan di tempat-tempat pembayaran dengan uang kami sendiri membeli sekedar air minum dan snack untuk kami dan petugas keamanan, tapi tolong jangan kami lagi yang harus bertanggung jawab terhadap kesalahan kecil ini karena memang akibat kelelahan yang kami alami. Kami para pendamping PKH tidak berharap untuk dimanja, tapi kami berharap sebagai Pendamping PKH juga dapat menjadi solusi bagaimana kami bisa mengatasi permasalahan rumah tangga kami bukan sebaliknya. Akhirnya, keputusan wajar yang kami pilih adalah kami tidak akan mengorbankan keluarga kami untuk mewujudkan mimpi besar PKH tetapi kami akan mejadikan keluarga kami adalah contoh bagi keluarga dampingan kami, tolong bantu kami untuk itu.

SEMANGAT PAGI!!!

Bagi rekan Pendamping PKH yang ingin share Laporan Bulanan Pendamping PKH bisa email ke uppkhkecsukoharjo01@gmail.com, atau download pada link yang ada. Bahkan untuk berbagi perkara teknis pemenuhan administrasi data kita bisa berbagi. Tidak lupa dukungannya bagi rekan-rekan Pendamping PKH di daerah pengembangan lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar