Kamis, 24 Januari 2013

PKH : Menjaring Peluang

"Desa membuat program untuk membantu setiap kelompok PKH Rp 3.000.000 ? Wah hebat sekali, uang dari mana?", itulah kira-kira ungkapan kekaguman seorang rekan pendamping ketika saya perlihatkan sebuah proposal yang saya bantu buatkan untuk Pekon Waringinsari Barat.

Program Keluarga Harapan adalah sebuah portal banyak program sosial lainnya bisa untuk dikolaborasikan, tentunya tidak lepas dari dukungan berbagai pihak dan stakeholder kepada para pendamping PKH yang ada. Bahkan bukan hal yang mustahil pola pemberdayaan masyarakat yang menjadi agenda sebuah desa akan berkolaborasi dengan PKH sehingga menambah daya manfaat bagi para peserta PKH. Walhasil proses pencapaian peningkatan kesejahteraan yang diupayakan akan lebih cepat terwujud, insyaAllah. Demikianlah kondisi yang mungkin terjadi dalam pendampingan di satu desa bila telah dijalin kerjasama yang baik antar pendamping dan stakeholder yang ada di desa dampingannya, walau tidak full talenta setidaknya pembangunan komunikasi yang efektif bisa untuk menghantar pada ranah keberhasilan pemberdayaan terhadap kelompok PKH yang ada.

Balai Pekon Waringinsari Barat
Dari 7 desa dampingan yaitu Waringinsari Barat, Keputran, Sukoharjo III dan Sukoharjo III Barat, Sukoyoso, Siliwangi, dan Sinarbaru maka desa Waringinsari Barat yang luas wilayahnya mencapai 625 Ha merupakan satu diantara banyak desa yang mempunyai program unggulan di sektor pertanian yaitu Tanam Pisang Satu Desa. Program ini telahpun dimulai pada tahun 2012 yang lalu, tetapi karena pada saat itu terjadi kemarau yang cukup lama, maka program tersebut mengalami beberapa kendala terutama banyak bibit pisang tertanam yang kering. Walau pada awal tahun 2013 dilakukan penyulaman dan penambahan volume tanam berupa pisang Ambon sebanyak 2000 batang dan pisang campur mencapai 5000 batang lebih. Secara filosofi pemilihan pisang sebagai produk andalan karena secara ekonomis pisang memiliki nilai jual yang bagus dengan masa reses pasar hanya rata-rata 15 hari dalam setahunnya. Disamping itu pisang bisa juga dijadikan berbagai farian makanan ringan, dan masih banyak lagi keunggulan dari pisang tersebut sehingga tanaman pisang dipilih sebagai tanaman unggulan.


Dalan satu kesempatan ketika wacana tanam pisang satu desa ini disampaikan kepada Bupati Kabupaten Pringsewu cukup mendapat respon yang bagus, bahkan diagendakan pemerintah kabupaten akan membantu pengembangannya. Ini menjadi peluang bagi desa-desa lain untuk mengupayakan pola pemberdayaan yang sama dalam rangka menuju desa mandiri atau setidaknya desa yang mempunyai sumber pendapatan yang bisa membantu tingkat kesejahteraan perangkat desa dan masyarakatnya. Dalam kondisi seperti itu kelompok PKH pun mendapat suport dari desa walau hanya masih sebatas perencanaan alokasi pemanfaatan anggaran bila sudah masuk masa panen dan tercapai sesuai rencana. Paling tidak adanya kepedulian dari pemerintah desa untuk membantu kelompok PKH adalah sinyal baik yang perlu dipertahankan dan dibina keberlangsungannya. Apa hubungannya dengan tugas pendampingan para pendamping PKH dengan hal semacam itu? Jawabannya sangat erat, karena akan menjadikan satu simbiosis muatualisme antara program keluarga harapan dan upaya pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.


Program Tanam Pisang Desa Waringinsari Barat dan Kelompok PKH

Buah sebuah keyakinan yang mulai menampakkan bentuknya
Adanya kepedulian dari pemerintah desa akan segala bentuk upaya pemberdayaan yang ada  di setiap lini masyarakat desa adalah suatu kewajaran, akan tetapi ketika adanya dukungan matrial berupa suport modal dan bahan-bahan produksi utuk kelompok-kelompok PKH dalam usaha ekonomi produktifnya adalah suatu yang perlu diapresiasi. Bukan sekedar implementasi dari sebuah komitmen atas penyuksesan hajat nasional yang bermuara di TNP2K tetapi lebih dari itu sebagai sebuah refleksi kepedulian pemerintah desa kepada warganya. Dengan mealokasikan rencana pemanfaatan anggaran bagi kelompok PKH berarti ada peluang UEP kelompok PKH akan menjadi sebuah alternatif positif dalam pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan.

Bagi pembaca dan rekan pendamping mungkin ini bisa menjadi sebuah sharing dalam prlaksanaan pendampingan tentang bagaimana kita mencari celah-celah pintu masuknya berbagai sumber energi bagi kelompok PKH dampingan kita agar bisa menggeliat dan mampu bangkit keluar dari keterkungkungan kemiskinan. Jika ini disamakan dengan sebuah apologi ada benarnya juga, karena sebagai pendamping PKH setidaknya saya harus yakin atas kebenaran tindakan yang saya kerjakan, terlepas itu akan berhasil atau tidak. Setiap usaha sewajarnya memang ada berhasil dan tidak berhasil, tetapi itu semua serangkaian proses untuk menuju kesejahteraan yang lebih baik dimasa depat. Semangat Pagi! seperti itulah filosofi kerja yang akan mengalir dalam rutinitas keseharian sebagai seorang pendamping PKH di Kabupaten Pringsewu, walau malam hari tetap 'Semangat Pagi!'.


Link download Proposal pisang :  http://adf.ly/Hti0b


Tidak ada komentar:

Posting Komentar