Selasa, 19 Juni 2012

Seleksi Berkas Calon Pendamping PKH

Harapan Dibalik Harapan

Pelamar kerja tenaga pendamping untuk Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Pringsewu lumayan banya, siang tadi sekitar jam 11.00 jumlah pelamar sudar mencapai angka 270. "Nomor bagus bagus", demikian yang dikatakan oleh si pelamar pekerjaan jepada staff di Dinas Sosial Pringsewu yang menerima berkas lamaran tersebut. Sementara staff tersebut hanya melontarkan senyum, ramah.

"Selanjutnya, kapan kita bisa mengetahui mulai tes dan lain-lainnya mbak?", tanya si pelamar tadi.
"Oh, nanti akan dihubungi, ini masih seleksi berkas. Sudah ada nomor yang bisa dihubungi kan di dalamnya?", tanya si staff sambil memegang amplop berkas lamaran.
"Sudah", jawab si pelamar.

Itulah, sedikit dialog yang terjadi ketika seorang lelaki berusia 40 tahunan menyampaikan berkas lamaran pekerjaan untuk menjadi tenaga pendamping Program Keluarga Harapan. Apakah si pelamar tersebut belum bekerja, sehingga di usia itu masih harus berkompetisi untuk melamar pekerjaan sebagai tenaga pendamping Program Keluarga Harapan? Apakah pekerjaannya selama ini belum sesuai harapan, hingga dia melamar untuk menjadi tenaga pendamping keluarga harapan? itu kalau si pelamar tadi memang sudah bekerja, siapa tahu saja ini bisa menjadi harapan baru bagi si pelamar dan keluarganya.


Harapan Calon Pendamping Program Keluarga Harapan


Penulis jadi ingin tahu apa yang mendorong pria berusia 40 tahunan itu melamar pekerjaan dan berkompetisi untuk menjadi salah seorang tenaga pendamping atau operator Program Keluarga Harapan. Sastu alasan yang mungkin bisa menjadi sumber inspirasi bagi yang lain, atau ada fakta lain yang juga perlu untuk sentuhan tangan penguasa dalam mewujudkan harapannya. Lantas apa yang menjadi harapan si pelamar tadi?

Apakah ini yang diharapkan?
Ternyata, dia berharap diterima menjadi salah seorang tenaga pendamping atau operator Program Keluarga Harapan di Kecamatan tempat dia berdomisili, selanjutnya dia akan membuat rangkuman dan ulasan atas setiap kegiatannya dan aspek-aspek terkait. Dia berharap ada tinjauan realistis atas program-program sejenis dan selanjutnya dia akan terbitkan setiap tulisan tersebut diblog gratisannya. Ya, ternyata si pelamar tadi punya blog gratisan dan berharap dengan menjadi salah seorang tenaga pendamping atau operator Program Keluarga Harapan dia dapat tulisan aktual untuk blognya. Apakah hanya itu?

Sang pelamar, tidak bisa mengatakan lebih banyak mengenai apa harapannya terhadap program keluarga harapan, dia hanya berdoa kalau mungkin bagian dari harapan keluarganya ada apabila dia menjadi bagian dari pendamping program keluarga harapan ini, maka Allah jadikan dia satu diantara mereka yang terpilih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar